STANDAR PENYUSUNAN PROGRAM Dalam menyusun program, ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan oleh seorang pemrogram, misalnya : a. Kebenaran logika dan penulisan Program yang disusun harus memiliki kebenaran logika pemecahan masalah maupun penulisan. Program harus memiliki ketepatan, ketelitian dan kebenaran dalam perhitungan sehingga hasilnya dapat dipercaya Dalam penyusunan program, pemrogram tidak boleh hanya berpegang pada prinsip “asal program dapat dieksekusi saja”, tetapi harus benar-benar teliti dalam menulis rumus-rumus dan urutan logis dari langkah-langkah pemecahan masalah yang disusun b. Waktu minimum untuk penulisan program Dalam penulisan program, pemrogram harus dapat menentukan waktu minimum penulisan programnya. Waktu minimum penulisan program adalah waktu yang harus tersedia secara wajar untuk menyusun program, dari awal hingga siap dioperasikan c. Kecepatan maksimum eksekusi program Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan untuk dapat menghasilkan program yang memiliki kecepatan eksekusi maksimum, antara lain bahasa pemrograman yang digunakan (basis interpreter atau compiler), algoritma yang disusun, teknik pemrograman yang diterapkan dan perangkat keras yang dipakai untuk mengoperasikannya. Kecepatan maksimum eksekusi program juga dapat ditingkatkan dengan memperbaiki struktur program, misalnya dalam proses pengujian. Hindilah proses pengujian yang berulang-ulang secara percuma. Contoh: If item = nilai1 Instruksi1 Endif If item = nilai 2 Instruksi2 Endif If item = nilai 3 Instruksi3 Endif Bentuk di atas merupakan bentuk sequence dari tiga kali pengujian untuk mendapatkan satu alternatif. Lebih baik jika bentuk pengujian diatas ditulis sebagai berikut : If item = nilai1 Instruksi1 Else If item = nilai 2 Instruksi2 Else If item = nilai 3 Instruksi3 Endif Endif Endif Bentuk kedua di atas menyebabkan nilai item belum tentu di uji sebanyak tiga kali, dan segera setelah pengujian berhasil mengambil keputusan, maka proses pengujian tidak dilanjutkan. d. Eksresi penggunaan memori Seorang pemrogram perlu mempelajari teknik-teknik pembuatan program yang meminimumkan penggunaan memori. Pemborosan pemakaian memori akan menyebabkan eksekusi berjalan lambat. e. Kemudahan merawat dan mengembangkan program Program hendaknya memiliki struktur pemrograman yang baik, struktur data yang jelas dan dilengkapi dengan dokumentasi sehingga mudah untuk dipahami, diuji dan dikembangkan f. User Friendly Program yang disusun harus memiliki fasilitas-fasilitas yang memberikan kemudahan bagi pemakai untuk mengoperasikannya, misalnya dengan penambahan fasilitas on line help guna memberi penjelasan jika terjadi kesulitan, menu pilihan, tampilan yang informatif, pesan-pesan yang sederhana dan singkat sehingga mudah untuk dipahami, dan sebagainya g. Portability Usahakan agar program yang disusun dapat dioperasikan dengan berbagai jenis system operasi dan perangkat keras yang berbeda, sehingga fleksibel untuk digunakan h. Pemrograman Modular Pada teknik top down, masalah yang besar dan kompleks di bagi-bagi ke dalam beberapa kelompok masalah yang lebih kecil. Kelompok masalah kecil itu disebut modul dan teknik pemrograman terstuktur yang digunakan untuk mengimplementasikan langkah-langkah pemecahan masalah pada kelompok masalah yang kecil tersebut dikenal dengan sebutan teknik pemrograman modular. Namun setelah masing-masing modul disusun maka harus dibuat suatu system untuk mengintegrasikannya sehingga menjadi satu kesatuan program yang lengkap. (Sumber : nustaffsite.gunadarma.ac.id) |
Posting Komentar