Pemograman

 
Other things
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Duis ligula lorem, consequat eget, tristique nec, auctor quis, purus. Vivamus ut sem. Fusce aliquam nunc vitae purus.
Other things
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Duis ligula lorem, consequat eget, tristique nec, auctor quis, purus. Vivamus ut sem. Fusce aliquam nunc vitae purus.
Other things
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Duis ligula lorem, consequat eget, tristique nec, auctor quis, purus. Vivamus ut sem. Fusce aliquam nunc vitae purus.
Other things
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Duis ligula lorem, consequat eget, tristique nec, auctor quis, purus. Vivamus ut sem. Fusce aliquam nunc vitae purus.
Other things
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Duis ligula lorem, consequat eget, tristique nec, auctor quis, purus. Vivamus ut sem. Fusce aliquam nunc vitae purus.
Standar Penyusunan Program
Senin, 11 Januari 2010

STANDAR PENYUSUNAN PROGRAM

Dalam menyusun program, ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan oleh seorang pemrogram, misalnya :
a. Kebenaran logika dan penulisan
Program yang disusun harus memiliki kebenaran logika pemecahan masalah maupun penulisan. Program harus memiliki ketepatan, ketelitian dan kebenaran dalam perhitungan sehingga hasilnya dapat dipercaya
Dalam penyusunan program, pemrogram tidak boleh hanya berpegang pada prinsip “asal program dapat dieksekusi saja”, tetapi harus benar-benar teliti dalam menulis rumus-rumus dan urutan logis dari langkah-langkah pemecahan masalah yang disusun

b. Waktu minimum untuk penulisan program
Dalam penulisan program, pemrogram harus dapat menentukan waktu minimum penulisan programnya. Waktu minimum penulisan program adalah waktu yang harus tersedia secara wajar untuk menyusun program, dari awal hingga siap dioperasikan

c. Kecepatan maksimum eksekusi program
Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan untuk dapat menghasilkan program yang memiliki kecepatan eksekusi maksimum, antara lain bahasa pemrograman yang digunakan (basis interpreter atau compiler), algoritma yang disusun, teknik pemrograman yang diterapkan dan perangkat keras yang dipakai untuk mengoperasikannya.
Kecepatan maksimum eksekusi program juga dapat ditingkatkan dengan memperbaiki struktur program, misalnya dalam proses pengujian. Hindilah proses pengujian yang berulang-ulang secara percuma.
Contoh:
If item = nilai1
Instruksi1
Endif
If item = nilai 2
Instruksi2
Endif
If item = nilai 3
Instruksi3
Endif
Bentuk di atas merupakan bentuk sequence dari tiga kali pengujian untuk mendapatkan satu alternatif. Lebih baik jika bentuk pengujian diatas ditulis sebagai berikut :
If item = nilai1
Instruksi1
Else
If item = nilai 2
Instruksi2
Else
If item = nilai 3
Instruksi3
Endif
Endif
Endif

Bentuk kedua di atas menyebabkan nilai item belum tentu di uji sebanyak tiga kali, dan segera setelah pengujian berhasil mengambil keputusan, maka proses pengujian tidak dilanjutkan.
d. Eksresi penggunaan memori
Seorang pemrogram perlu mempelajari teknik-teknik pembuatan program yang meminimumkan penggunaan memori. Pemborosan pemakaian memori akan menyebabkan eksekusi berjalan lambat.
e. Kemudahan merawat dan mengembangkan program
Program hendaknya memiliki struktur pemrograman yang baik, struktur data yang jelas dan dilengkapi dengan dokumentasi sehingga mudah untuk dipahami, diuji dan dikembangkan
f. User Friendly
Program yang disusun harus memiliki fasilitas-fasilitas yang memberikan kemudahan bagi pemakai untuk mengoperasikannya, misalnya dengan penambahan fasilitas on line help guna memberi penjelasan jika terjadi kesulitan, menu pilihan, tampilan yang informatif, pesan-pesan yang sederhana dan singkat sehingga mudah untuk dipahami, dan sebagainya
g. Portability
Usahakan agar program yang disusun dapat dioperasikan dengan berbagai jenis system operasi dan perangkat keras yang berbeda, sehingga fleksibel untuk digunakan

h. Pemrograman Modular
Pada teknik top down, masalah yang besar dan kompleks di bagi-bagi ke dalam beberapa kelompok masalah yang lebih kecil. Kelompok masalah kecil itu disebut modul dan teknik pemrograman terstuktur yang digunakan untuk mengimplementasikan langkah-langkah pemecahan masalah pada kelompok masalah yang kecil tersebut dikenal dengan sebutan teknik pemrograman modular. Namun setelah masing-masing modul disusun maka harus dibuat suatu system untuk mengintegrasikannya sehingga menjadi satu kesatuan program yang lengkap. (Sumber : nustaffsite.gunadarma.ac.id)
posted by C'Kasep @ 01.45  
0 Comments:

Posting Komentar

<< Home
 
About Me

Name: C'Kasep
Home: Sumedang, Jawa Barat
About Me:
See my complete profile
Previous Post
Archives
Powered by

BLOGGER

© 2005 Pemograman Blogger Templates by Isnaini and Cool Cars Pictures